Selasa, 26 September 2017

Terima Kasih, Hujan


Ah, kamu memang yang paling mengerti.
Kala ku ingin sendirian.
Kau hadir untuk usir semua kebisingan di sekitar.

Aku juga selalu rindu akan suaramu, syahdu. 

Tiap ku pejamkan mata tuk dengarkan suaramu, 
aku selalu tenggelam dalam ketenangan yang menghanyutkan.

Aroma mu juga selalu jadi favoritku.
Tiap kamu bersatu dengan bumi dan menimbulkan aroma khas,

selalu buat ku teringat akan seluruh momen bahagia yang pernah terjadi saat kamu hadir.

Dan yang terpenting,

kehadiranmu selalu berhasil menyamarkan sedih ku.

Terima kasih untuk kehadiran kamu malam ini, Hujan.

-W-

Related Posts:

  • Lembaran Lama   Penulis itu sedang membuka lagi lembaran- lembaran lama yang telah Ia tulis. Di sana, ada sebuah kisah tentang dua anak  manusia s… Read More
  • Sisi Yang Terbaikan Diam bukan berarti tidak peduli. Hilang bukan berarti pergi. Selesai bukan berarti sebuah akhir. Pindah bukan berarti tak kan kembali. Semua ya… Read More
  • Mengadu. Memohon. Bersimpuh. Mengadu bukan berarti lemah. Namun, bentuk kepasrahan diri bahwa kita tak bisa lakukan apapun tanpa kehendakNya. Memohon bukan berarti tak be… Read More

0 komentar:

Posting Komentar