#JurnalTutupTahun2017
Chapter 14 - Teduh:
Agustus 2014 merupakan waktu pertama saya mendengarkan lagu Payung Teduh. Kala itu saya bersama tiga teman saya sedang melakukan pendakian ke Gunung Gede, kami memilih pos kandang badak sebagai tempat kami membangun tenda, karena pos tersebut merupakan tempat favorit untuk mendirikan tenda apabila ingin menuju puncak pangrango via jalur cibodas.
Sekian.
Salam,
-W-
Chapter 14 - Teduh:
Agustus 2014 merupakan waktu pertama saya mendengarkan lagu Payung Teduh. Kala itu saya bersama tiga teman saya sedang melakukan pendakian ke Gunung Gede, kami memilih pos kandang badak sebagai tempat kami membangun tenda, karena pos tersebut merupakan tempat favorit untuk mendirikan tenda apabila ingin menuju puncak pangrango via jalur cibodas.
Pada malam harinya, pos kandang badak menghadirkan ketentraman dengan pemandangan pepohonan yang rimbun serta langit berhiaskan bintang dan bulan. Tiba-tiba dari tenda sebelah, yaitu tenda teman sependakian saya, mengalun sebuah lagu yang meneduhkan, membuat malam di atas gunung semakin syahdu. Awalnya saya tidak tau lagu apa yang dimainkan oleh teman saya tersebut, tapi dari mendengarkannya saja sudah membuat saya tentram.
Keesokannya, saya tau dari teman saya bahwa lagu tersebut merupakan lagu dari Payung Teduh yang berjudul Cerita Tentang Gunung dan Laut. Dan mulai saat itu, saya mulai mencari tau semua lagu-lagu yang dinyanyikan Payung Teduh, dan menurut saya semuanya syahdu. Enak di dengar, menentramkan, dan seperti namanya, meneduhkan hati. Namun, sejak pertama saya mendengar lagunya saya tidak pernah menonton langsung Payung Teduh bernyanyi secara langsung.
Dan pada tahun ini menjadi saat pertama kalinya saya menonton Payung Teduh secara langsung, yaitu di acara Prambanan Jazz Festival. Cukup membutuhkan perjuangan untuk menonton band tersebut secara langsung, berdiri dan bersedakan di tengah-tengah kerumunan orang. Meskipun, suasananya kurang khidmat untuk mendengarkan lagu-lagu Payung Teduh yang syahdu, namun cukup terbayarkan lunas perjuangan berdesak-desakan dengan bisa menikmati lagu-lagu Payung Teduh secara langsung.
Namun, sepertinya, event kemarin akan menjadi pertama kalinya saya menonton mas @pusakata bernyanyi secara langsung, dan juga akan menjadi terakhir kalinya saya melihat Payung Teduh perform langsung. Karena, Mas Is, vokalis dari Payung Teduh, memutuskan akan hengkang dari Band yang telah dia besarkan sejak 2007 tersebut pada Desember 2017 ini.
Salam,
-W-
0 komentar:
Posting Komentar