Minggu, 20 Mei 2018

Chapter 9 - Puisi


Chapter 9 - Puisi:

Entah mulai kapan aku mulai gemar puisi, menulis maupun membacanya. Seingat ku, buku pertama kumpulan puisi yang aku beli dan baca sampai selesai adalah buku Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Ketika membaca buku tersebut, aku terkagum bagaimana sang penulis mengekpresikan perasaannya dengan sudut pandang lain dan seringnya dengan sudut pandang yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya melalui puisi. Coba bayangkan, beliau menggambarkan cinta yang sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Dari majas yang digunakannya pun, berdasarkan intepretasi pribadi ku mencintai itu memang tidak pernah sederhana sesungguhnya. Dan bahkan, maknanya pun bisa menjadi luas ketika yang membaca memiliki intepretasi lain akan cinta, dan ketika membacanya bisa menjadi lain makna yang diresapi.

Serta, lebih jauh lagi, puisi bisa membawa sang penulis lebih explore perasaan yang sedang dirasakannya. Dibandingkan kita hanya menulis atau bilang, "aku lagi sedih", dengan mengunggkapkannya lewat puisi kita jadi observe dengan perasaaan kita, sedih itu apa ya, rasanya gimana, ko bisa sedih ya, kira-kira kalau enggak sedih bakal gimana ya dan hal-hal lainnya yang bakal membuat puisi yg dibuat lebih "kaya" sekaligus kita mengenali perasaan kita sendiri. Dengan menulis dan mengungkapkannya lewat puisi, kita ngasih ruang buat diri kita sendiri untuk mengeluarkan apa yang kita rasakan, bukan hanya sekedar memendam.

Jadi, menurutku, puisi bisa menjadi pelarian untuk meluapkan segala gundah, resah, amarah, dengan cara yang indah. 


Sekian.

Salam,
-W-

0 komentar:

Posting Komentar