Minggu, 20 Mei 2018

Chapter 8 - Transit


Chapter 8 – Transit:

Sering kali kita diingatkan atau ditegur oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala melalui kejadian-kejadian yang berada di sekitar kita, sekecil apapun kalau kita bisa melihatnya dari sudut pandang lain, pasti ada hikmah yang bisa kita dapatkan. Seperti seminggu yang lalu, saya sempat mengunjungi Batam. Iya, “sempat”. Ini berarti saya hanya sebentar saja mengunjungi Batam. Dan memang saya berada di Batam hanya sekitar 1,5 jam. Lah ngapain 1,5 jam doang terus cabut? Apalagi kalau bukan sekedar untuk transit sebelum melanjutkan penerbangan ke kota tujuan. Tujuan perjalanan minggu lalu sebenarnya menuju Pekanbaru.

Ketika transit di Batam, tidak ada kejadian istimewa, jadwal penerbangan yang telah dijadwalkan pun berangkat tepat waktu. Namun, sesaat sesudah saya meninggalkan Batam, ketika sedang menatap hamparan awan dan pemandangan kota Batam dari atas pesawat, tiba-tiba sekelebat pikiran muncul di dalam pikiran, kalau diibaratkan, Batam ini seperti Dunia, kita hanya numpang transit sebelum melanjutkan ke tujuan utama perjalanan saya.

Memang nikmat di dunia kerap kali menyilaukan mata dan nalar kita. Sehingga kerap membuat lupa bahwa di dunia ini hanya sementara, cuma “transit”. Bahkan, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun mengkhawatirkan kita sebagai umatnya terlena akan kenikmatan yang ada di dunia. Sahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, berujar, Rasulullah duduk di mimbar sedangkan kami duduk di sekeliling beliau, kemudian Beliau bersabda, “Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan pada diri kalian setelah peninggalanku ialah dibukakannya bunga dunia dan pernak-perniknya untuk kalian.” Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari no.1465 dan Imam Muslim no.1052.

Terkadang kenikmatan di dunia kerap membawa kelalaian, tidak semua sih, namun saya memang kadang merasakannya. Ketika urusan di dunia lapang, bukannya makin bersyukur dengan mendekatkan diri ke Allah, eh malah justru kelapangan tadi membawa nestapa.

Jadi, hati-hati dengan kenikmatan di dunia, jangan terlena, ini semua hanya sementara. Kita hanya sedang “transit” sebelum melanjutkan ke tujuan utama kita, yaitu akhirat.

Sekian.

Salam,
-W-

0 komentar:

Posting Komentar