Minggu, 20 Mei 2018

Chapter 12 - Naung



#JurnalTutupTahun2017Chapter 12 - Naung:

Sejak di Tanjung Enim, saya sudah 2 kali pindah tempat tinggal. Awalnya saya kost di Muara Enim selama 4 bulan, namun karena perjalanan dari tempat kostan hingga tempat kerja cukup memakan waktu yang lama dan sepi sehingga apabila pulang malam cukup beresiko, akhirnya saya memutuskan pindah tempat kost.

Selanjutnya, saya sewa sebuah rumah kontrakan bersama salah satu teman saya di Keban Agung, daerah tersebut masih di Tanjung Enim. Namun hanya bertahan selama 3 bulan, karena rumah tersebut masih cukup jauh ke kantor dan juga jauh dari tempat orang menjual makanan, akhirnya saya memutuskan untuk pindah lagi.

Tempat selanjutnya yang dijadikan tempat bernaung adalah sebuah rumah tinggal lengkap bersama pemiliknya yang menyewakan kamar di rumahnya menjadi kost-kostan. Saya mulai menempati kamar kostan di sana mulai bulan Februari 2017. Awalnya, saya berniat tinggal di sana sementara, karena apabila tinggal di tempat yang pemiliknya juga berada di situ, saya merasa canggung dan tidak bebas.

Namun, selang beberapa hari setelah tinggal di sana, saya justru memutuskan akan tetap stay di rumah tersebut sampai saya harus mengontrak / membeli rumah untuk ditinggali bersama pasangan saya kelak, walaupun belum ada calonnya, rencana tetap harus dibuat.

Kenapa hanya dalam hitungan hari saya sudah bisa merasa nyaman di rumah tersebut? Karena, di rumah ini saya merasakan memiliki keluarga baru. Sepasang suami istri yang menyewakan kamar di rumahnya yang biasa kami panggil Ayah & Ibu bagi penghuni kost-kostan tersebut, menjelma menjadi pengganti orang tua di tanah perantauan. Dan ada bonus, saya merasa memiliki adik baru yang bernama Anggin & Abay, karena kebiasaan yang dididik oleh orang tua mereka untuk memanggil penghuni kostan di rumahnya dengan sebutan "Abang", dan karena panggilan tersebut juga panggilan saya di rumah, sehingga saya merasa seperti memiliki adik baru.

Well, saya bersyukur, even di tanah perantauan yang jauh dari rumah, namun saya menemukan "rumah" baru yang meskipun tidak bisa menggantikan rasa rumah sesungguhnya tetapi tetap bisa memberikan rasa nyaman dan tentram untuk saya bernaung.

Sekian.

Salam,
-W-

0 komentar:

Posting Komentar