Chapter 22 - Raya:
Momen hari raya seperti idul fitri merupakan momen bahagia dimana kita dapat berkumpul dan bercengkrama dengan keluarga. Berbagi canda, tawa, bahagia, di momen tersebut merupakan hal yang selalu di nanti kala idul fitri tiba.
Sholat ied bersama, setelah itu saling bersalam-salaman satu sama lain untuk saling memaafkan, berkumpul di meja untuk makan opor dan ketupat bersama, selalu saja begitu ritual tahunan ketika hari idul fitri tiap tahunnya, namun tetap selalu dirindukan.
Tetapi, tahun ini momen idul fitri yang selalu dinantikan tersebut ada yang terasa berbeda, ada yang hilang, ada yang kurang, itu semua karena kami sekeluarga tidak dapat berkumpul lengkap. Aak dan Mahkota harus merayakan hari raya idul fitri di Papua, sedangkan saya, Ayah, Bunda, Aci, dan Adek merayakannya di Lampung. Ah, jauh sekali jaraknya, bahkan satuan waktunya pun berbeda, antara WIB dan WIT.
Tahun ini menjadi tahun pertama kami merayakan idul fitri dengan anggota keluarga baru, yaitu Mahkota. Namun, tahun ini juga menjadi tahun pertama kami sekeluarga tidak dapat berkumpul lengkap di momen hari raya idul fitri.
Ada yang kosong rasanya ketika anggota keluarga kita tidak hadir saat hari raya tiba. Semoga untuk hari raya lainnya di tahun-tahun esok, kami sekeluarga tetap bisa berkumpul dan bercengkrama bersama, atau bahkan dengan tawa dan canda anggota keluarga baru.
Semoga saja. Aamiin.
Sekian.
Salam,
-W-
0 komentar:
Posting Komentar