Chapter 30 - Muara:
-----
Dear Flatshoes,
Hai, apa kabar mu?
Sudah lama tak bersua.
Maaf aku tidak menyampaikan hal ini langsung kepada mu, biarlah, layaknya surat dalam botol yang dilempar ke lautan lepas, ia akan menemukan tuannya dengan caranya sendiri.
Harus aku sampaikan sekarang, yang membuat ku dapat melangkah sejauh ini bukan karena sol ku kuat ataupun karena lem ku yang rekat, tetapi karena selalu ada kamu mengiringi di samping ku.
Dan kamu juga yang membuat aku terus harus melangkah hingga saat ini meskipun kamu sudah tidak mengiringi, karena melihat kekuatan dan ketabahan mu untuk terus melangkah meskipun tersendat telah membuat ku semakin kuat.
Terima kasih atas perjuanganmu selama ini mengiringi aku baik di jalan terjal, berbatuan, aspal, hutan, berlumpur, rawa, dan berbagai tipe jalan lainnya, hingga aku bisa tiba di posisi sekarang.
Terima kasih atas kesabaranmu selama ini telah rela menghadapi segala tingkah laku ku yang kadang berjalan perlahan, berjalan sambil menyeret ke lantai, berjalan terlalu cepat, dan berbagai tingkah laku ku lainnya namun kamu tetap bisa hadir di sampingku dengan sabar.
Terima kasih atas semuanya.
Maaf atas keputusan ku untuk memilih melangkah sendiri saat ini, mungkin kamu bisa melangkah lebih cepat atau bahkan terbang apabila tanpa ku. Teruslah melangkah, karena hari esok adalah misteri, kita tidak tahu hutan belantara ataukah taman berbunga yang akan menyambut kita di depan, namun satu hal yang pasti doa ku selalu mengiringi dalam setiap perjalanan di mana pun dan kapan pun kamu melangkah.
Jaga dirimu baik-baik.
Salam,
SiAbu.
----------
0 komentar:
Posting Komentar