Minggu, 03 Juni 2018

Chapter 20 - Masa


Chapter 20 - Masa:

Tahun ini menjadi tahun pertama berat badan saya menyentuh angka 76 kilogram. Padahal sebelumnya range berat badan saya di kisaran 70 sampai dengan 72 kilogram tahun lalu dan pada foto di jurnal ini berat saya hanya di range itu.

Sejujurnya, saya tidak terlalu mempermasalahkan terkait dengan berat badan yang menambah 4 - 6 kilogram tersebut, tapi yang membuat saya resah adalah mengapa berat badan tersebut hanya berfokus menumpuk di bagian perut. Di usia yang belum menyentuh seperempat abad ini, perut saya tidak dapat merepresentasikan umur saya sebenernya.

Dulu teman kampus saya @hanifnine3sempat bilang bahwa kelak ketika saya jadi seorang bapak, perut saya akan menyamai seperti Ayah saya. Karena Ayah saya dulu berat badan nya ideal, tetapi berjalannya umur dan ketika sudah memasuki usia 40an perut beliau perlahan-lahan mulai berkembang pesat hingga sekarang. Dulu saya menyanggah statement tersebut, tapi sekarang entah kenapa justru saya menjadi percaya akan kalimat tersebut.

Saya jadi punya kebiasaan baru, kala sepi sedang menghampiri, terkadang saya meratapi perut buncit saya sembari mengelus-ngelusnya, semacam ibu yang sedang mengandung. Padahal beberapa bulan belakangan jadwal olahraga saya cukup padat, seminggu full selalu olahraga tiap harinya kecuali sedang lembur atau lelah. Di mulai dari senin lari, selasa driving golf, rabu futsal, kamis futsal, jumat lari, sabtu bola, dan terakhir minggu lari.

Namun sepertinya, kebiasaan saya merupakan antitesis peribahasa, besar pasak daripada tiang. Lebih banyak asupan makanan masuk daripada energi keluar. Sehingga pastinya ada asupan makanan tersebut yang menumpuk di tubuh, dan sayangnya perut jadi tempat favorit.

Sebenarnya yang terbaik untuk saya selain olahraga adalah menjaga pola makan. Namun sampai sekarang saya kerap antipati untuk mengontrol apa, seberapa, dan kapan baiknya saya makan.

Semoga ke depannya saya bisa lebih perhatian terhadap pola makan saya. Dan semoga saya, keluarga saya, serta kawan-kawan semua yang membaca jurnal ini, diberikan kesehatan selalu.

Nikmat sehat baru terasa kala kita sedang sakit, mari jaga kesehatan kita.

Sekian.

Salam,
-W-

0 komentar:

Posting Komentar