Minggu, 03 Juni 2018

Chapter 29 - Diri


Chapter 29 - Diri:

Perihal memaafkan.
Bahwasannya memaafkan diri sendiri akan lebih sulit dibandingkan memaafkan orang lain. Memaafkan segala kesalahan yang dibuat diri sendiri akan melibatkan ego pribadi yang membuatnya semakin rumit untuk sekedar dimaafkan dan berlalu begitu saja layaknya kesalahan orang lain. Memaafkan diri sendiri artinya harus mengakui atas kesalahan yang telah dibuat sendiri, ini proses yang sulit, karena hal yang manusiawi kala kita mencari pelampiasan atau kambing hitam atas segala masalah yang sedang menimpa. Maafkan dirimu atas segala kesalahan bodoh yang telah kamu perbuat di masa lampau, niscaya semua akan terasa jadi lebih ringan.

Perihal mengikhlaskan.
Kala andai tak jua tergapai atau kala angan tak kunjung jadi kenyataan, satu-satunya hal yang harus dilakukan hanyalah mengikhlaskan. Mengikhlaskan segala andai yang terus terpatri dalam pikiran. Mengikhlaskan yang berlalu dan menatap hal baru. Karena sesungguhnya yang paling kita butuhkan bukan lah melupakan, namun mengikhlaskan. Mari mengikhlaskan semua yang telah terjadi baik suka maupun duka serta mengikhlaskan semua andai yang harus kandas sebelum tergapai.

Perihal bersyukur.
Hal yang sering luput dari benak adalah bersyukur. Kala sedang di timpa masalah dan cobaan, saya kadang merasa menjadi orang yang paling sial di dunia. Padahal di belahan bumi sana, masih banyak orang-orang yang miliki masalah lebih pelik dibandingkan masalah remeh-temeh yang sedang saya hadapi. Bersyukurlah bahwasannya masalah yang dihadapi bukan tentang sulit mendapatkan makanan dan minuman, bukan tentang rumah kita yang dirudal oleh pesawat tempur, bukan tentang harus diusir dari tanah kelahiran dan terpaksa menjadi pengungsi di negara lain, bersyukurlah. Bersyukurlah untuk meringankan kita dalam menghadapi segala cobaan dan masalah yang sedang menimpa.

Sekian.

Salam,
-W-

0 komentar:

Posting Komentar