Chapter 23 - Jogja:
Jogja bulan maret.
Langitnya temaram.
Tenggelamkan harapan.
Jogja bulan maret.
Bintang tak nampak temani rembulan pada malamnya.
Ia malu karena tak mampu benderang kala suasana suram.
Jogja bulan maret.
Anginnya berhembus dari sebuah kelalaian.
Dan bermuara menuju penyesalan.
Jogja bulan maret.
Senjanya tenggelam bersama kesedihan.
Meninggalkan kebahagiaan di telan gulitanya malam.
Jogja bulan maret.
Tugunya jadi saksi bisu sebuah kenangan.
Kenangan akan sebuah perpisahan.
Jogja bulan maret...
-W-
0 komentar:
Posting Komentar